STIKES Muhammadiyah KlatenrnProgram Studi DIII Kebidananrn2014rnrnINTISARIrnrnGunawati Putri 1, Soetarmi 2, Sri Wahyuni 3rnHUBUNGAN UKURAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA JOMBORAN KECAMATAN KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATENrnxvi + 55 hal + 5 tabel + 2 gambar + 19 lampiranrnrnMengukur lingkar kepala merupakan hal yang penting, karena dapat memantau pertumbuhan otaknya sekaligus mengevaluasi volume otak setiap bulan. Lingkar kepala berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Apabila ukuran lingkar kepala anak dalam usia tertentu kurang dari normal kemungkinan volume otaknya kurang dari cukup. Berbagai penelitian menunjukkan adanya kaitan antara besar kecilnya volume otak dengan tingkat perkembangan anak. Namun sebagian tenaga kesehatan dan orang tua kadang kurang memperhatikan ukuran lingkar kepala bayi saat melakukan pemeriksaan rutin. Selama ini yang sering menjadi fokus utamanya adalah berat badan, tinggi badan, pemberian susu, makanan dan kondisi penyakit anak. Pertumbuhan lingkar kepala dann ubun-ubun sering diabaikan, padahal itu sangat penting untuk mendeteksi sejak dini gangguan perkembangan otak dan gangguan lainnya.rnTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ukuran lingkar kepala dengan perkembangan bayi usia 6-12 bulan di Desa Jomboran Kecamatan Klaten Tengah Kebupaten Klaten.rnJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan di Desa Jomboran Kecamatan Klaten Tengah Kebupaten Klaten sebanyak 42 bayi. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan data primer yaitu melakukan pengukuran lingkar kepala bayi dengan metline kemudian melakukan skrining perkembangan bayi dengan menggunakan lembar format pengkajian KPSP. Analisis data dengan menggunakan uji Kendal Tau.rnBerdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dari 42 bayi yang memiliki ukuran lingkar kepala normal sebanyak 28 bayi (66,7%) dengan perkembangan sesuai sebanyak 23 bayi (54,8%) dan mengalami penyimpangan sebanyak 5 bayi (11,9%). rn rnSedangkan bayi dengan ukuran lingkar kepala mikrosefali sebanyak 13 bayi (31%) dengan perkembangan sesuai sebanyak 5 bayi (11,9%) dan penyimpangan sebanyak 8 bayi (19%). Selanjutnya bayi dengan ukuran lingkar kepala makrosefali sebanyak 1 orang (2,4%) dengan perkembangan normal.rnSimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara ukuran lingkar kepala dengan perkembangan bayi usia 6-12 bulan di Desa Jomboran Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten dengan nilai Tau = 0,440 dengan nilai p value = 0,004 (p < 0,05). Tenaga kesehatan lebih memperhatikan dan memantau ukuran lingkar kepala bayi yang sangat erat hubunganya dengan pertumbuhan otak dan perkembangan anak, tidak hanya memantau berat badan, tinggi badan, pemberian susu, makanan dan kondisi penyakit anak. Orang tua harus memberikan gizi yang cukup serta memberikan stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak. Sehingga perkembangan otak berjalan dengan normal sehingga ukuran lingkar kepala tumbuh sesuai usia, hal ini dapat mempengaruhi proses perkembangan bayi. Orang tua dapat memperoleh informasi tentang pertumbuhan lingkar kepala dan perkembangan bayinya dengan selalu hadir dalam kegiatan posyandu atau bidan desa.rnrnKata kunci : Ukuran Lingkar Kepala, Perkembangan Anak, KPSPrnPustaka : 27 pustaka (2004-2012)rn1) Mahasiswa Jurusan Kebidanan STIKES Muhammadiyah Klatenrn2) Pembimbing I Prodi DIII Kebidananrn3) Pembimbing II Prodi D III Kebidanan rn