STIKES Muhammadiyah KlatenrnProgram Studi DIII Kebidanan rn2014rnrnINTISARIrnDorojatun1, Anna Uswatun,Q2, Sri Handayani3rnHUBUNGAN UMUR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2013rn14i+46 hal+6 tabel+3 gambar+11 lamprnAsfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang baru di lahirkan tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah di lahirkan. Penyebab asfiksia dikarenakan aliran darah itu melalui plasenta berkurang sehingga aliran oksigen ke janin berkurang, akibatnya gawat janin. Hal ini disebabkan faktor ibu yaitu pre eklamsia/eklamsia, perdarahan abnormal, kehamilan premature atau posttrem. Bayi baru lahir mengalami asfiksia karena umur kehamilan sebanyak 36 bayi, dengan kehamilan pretrem 33,3%, dan kehamilan posttrem 47,2% sedangkan bayi yang mengalami asfiksia dengan umur kehamilan aterm 19,4%.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan umur kehamilan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013.rnMetode penelitian yang digunakan case control dengan pendekatan waktu retrospektif .Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh bayi baru lahir periode Januari – Desember 2013 di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pengambilan sample dengan teknik systematic random sampling. Alat pengumpulan data lembar dokumentasi. Analisis data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur kehamilan pretrem terdapat 21,8% yang mengalami asfiksia 15,5% bayi, umur kehamilan postrem 15,5% terdapat 9,1% bayi yang asfiksia. Hasil analisis diperoleh p value sebesar 0,009 sehingga p value (0,009) < alpha (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.rnKesimpulan ada hubungan umur kehamilan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klatan tahun 2013 dengan nilai p value = 0,009 (p