STIKES Muhammadiyah Klaten rnProgram Studi D III Kebidananrn2014rnrnINTISARI rnrnFety Setyaningsih1, Nur Aini Rahmawati2, Sri Wahyuni3rnrnPERBEDAAN POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK DAN TERLENTANG IBU BERSALIN TERHADP KEJADIAN RUPTUR PERINEUMrnDI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGUrn15i+43 hal+3 tabel+2gambar+10lamprnrnPosisi meneran adalah posisi yang dianggap nyaman bagi ibu. Posisi setengah duduk mempermudah lahirnya bayi sedangkan posisi terlentang menyebabkan lamanya persalinan karena bobot uterus menekan pembuluh darah. Posisi terlentang 4 orang dengan persentase 40 % diantaranya 2 orang mengalami ruptur perineum dan 2 orang tidak mengalami ruptur perineum. Posisi setengah duduk 6 orang dengan persentase 60 % diantaranya 3 orang mengalami ruptur perineum dan 3 orang tidak mengalami ruptur perineum. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedan posisi meneran setengah duduk dan terlentang ibu bersalin terhadap kejadian ruptur perineum di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu.rnMetode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin berjumlah 30 orang pada periode bulan Mei 2014 di RSU PKU Muhamamdiyah Delanggu, pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi. Analisis data menggunakan distribusi chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Posisi meneran ibu bersalin di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu sebanyak 15 orang (50%) posisi telentang dan sebanyak 15 orang (50%) posisi setengah duduk. Kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin di RSU PKU Muhamamdiyah Delanggu sebanyak 12 orang (40%) tidak mengalami ruptur perineum. Ada Perbedaan posisi meneran setengah duduk dan telentang ibu bersalin terhadap kejadian rupture perineum di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dengan nilai p value = 0,003 (p