INTISARIrnrnrnRimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga) memiliki kandungan kimia yang berkhasiat sebagai antijamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) minyak atsiri rimpang lengkuas putih terhadap Candida albicans.rnMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Rimpang lengkuas putih dengan penyarian secara destilasi uap-air diperoleh rendemen sebesar 0,8%. Uji mikrobiologi dilakukan dengan menggunakan metode difusi dengan cakram. Minyak atsiri dibuat 3 seri konsentrasi yaitu 12%, 14% dan 16% untuk menentukan konsentrasi terkecil minyak atsiri yang masih mampu menghambat pertumbuhan jamur.rnHasil pengujian antijamur diperoleh rata-rata diameter zona hambat pada setiap konsentrasi secara beturut-turut yaitu sebesar 3 mm, 6 mm dan 8 mm. Hasil uji LSD (Least Significance Difference) menunjukkan perbedaan yang bermakna antar ketiga konsentrasi yaitu konsentrasi 12% menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap konsentrasi 14%, dan 16%. Konsentrasi 14% terhadap konsentrasi 12%. Sedangkan konsentrasi 16% terhadap konsentrasi 12% dan 14%. rnHasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang lengkuas putih mengandung senyawa eugenol, minyak atsiri dan metil sinamat. serta mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans dengan nilai KHM terletak pada konsentrasi 12% b/v dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 3 mm dan konsentrasi optimal terletak pada ekstrak dengan konsentrasi 16% b/v dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 8 mm.rn