INTISARIrnrn Belut merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru dalam tubuh. Protein juga mengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu dirombak. Pada penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dan mengetahui perbedaan kadar protein dalam belut mentah dan goreng secara spektrofotometri visibel.rn Penelitian yang dilakukan menggunakann metode eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah belut segar yang di jual 3 pedagang yang berada di Pasar Klaten. Sampel yang digunakan adalah belut segar dan belut goreng yang di ambil dari pedagang di Pasar Klaten sebanyak 60 gram. Sampel belut segar diambil sebanyak 30 gram dan sampel belut goreng diambil sebanyak 30 gram dari belut mentah yang telah digoreng. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Masing-masing sampel diekstraksi terlebih dahulu dengan metode sentrifugasi. Setelah ekstrak protein diperoleh kemudian dihitung kadar proteinnya dengan Spektrofotometer Visibel. rn Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belut goreng masih mengandung protein, tetapi kadarnya turun dengan adanya pemanasan. Kadar protein pada belut mentah adalah 7,845 % b/b, sedangkan kadar protein pada belut goreng adalah 6,447 % b/b. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat perbedaan kadar protein yang signifikan pada belut mentah dan belut goreng.rn