PENGARUH JENIS JAHITAN SUB KUTAN TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN DENGAN rnOPERASI SEKSIO CESAREA rnrnABSTRAKrn rnSuwito , Saifudin Zukhri, Romadhoni TPrnrnLatar belakang : rnSeksio cesarea berkembang sejak akhir abad 19 sampai 3 dekade terakhir abad 20, ada 3 perkembangan teknik operasi. Pertama metode penjahitan, Kedua perkembangan cara tindakan yang aseptik dan ketiga perubahan dari insisi atau sayatan pada rahim dari cara klasik menjadi sayatan melintang pada segmen bawah rahim (uterus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis jahitan sub kutan terhadap kesembuhan luka pada pasien dengan operasi seksio cesarea.rnMetode Penelitian :rnPenelitian ini mengunakan jenis penelitian Quasy eksperiment desain static group comparison. Jumlah sampel 30 responden dibagi 15 sampel dilakukan jahitan kontinyu sebagai kelompok eksperiment, 15 sampel dilakukan jahitan terputus sub kutan sebagai kelompok kontrol), teknik sampling accidental sampling, dengan analisa chi square.rnHasil Penelitian : rnPada kelompok ekperimen didapatkan 100% sembuh primer, sedang kelompok kontrol 93,3% sembuh primer. Hasil uji stastistik p=1.000 yang menyatakan tidak ada pengaruh jenis jahitan sub kutan pada pasien dengan operasi seksio cesarea terhadap kesembuhan luka.rnSimpulan : rnTidak ada pengaruh jenis jahitan sub kutan terhadap kesembuhan luka pada pasien dengan operasi seksio cesarea. rnrnKata kunci : jenis jahitan sub kutan, kesembuhan luka. rn