ABSTRAKrnrnHUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG PERNAPASAN DENGAN TERJADINYA GEJALA ISPA PADA PEKERJA TAMBANG BATU KAPUR DI DESA JIMBUNG KABUPATEN KLATENrnrnBambang1, Efy Kusumawati2, Setianingsih3rnrnLatar Belakang: Pertambangan batu kapur adalah tempat kegiatan pertambangan dengan kadar pencemaran udara cukup besar yang timbul dari proses pengolahan batu kapur dan menimbulkan berbagai dampak kesehatan seperti ISPA. Gangguan kesehatan di pertambangan batu kapur lebih besar karena kurangnya kesadaran dan kemauan untuk memakai APD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan alat pelindung pernapasan dengan terjadinya gejala ISPA pada pekerja tambang batu kapur di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten.rnrnMetode: Penelitian ini menggunakan desain Desciptive Correlation dengan pendekatan Cross Sectional. Subyek penelitian adalah pekerja tambang batu kapur di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel non random sampeling dengan cara Total Sampeling, analisis yang digunakan adalah Bivariat dengan uji Chi-Square.rnrnHasil: Diketahui bahwa pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung pernapasan yang mengalami gejala ISPA sebanyak 58%, pekerja yang menggunakan alat pelindung pernapasan yang tidak mengalami gejala ISPA sebanyak 6%. Analisis Chi-Square menunjukan p=0,068 (p>0,05).rnrnKesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan alat pelindung pernapasan dengan terjadinya gejala ISPA pada pekerja tambang batu kapur di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten KlatenrnrnKata kunci: Penggunaan APD, Gejala ISPA, Faktor Resiko.rn