INTISARI rnrnSri Maryani1, Anna Uswatun Q2, Sri Wahyuni3rnrnHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB IMPLANT DENGAN FREKUENSI HUBUNGAN SEKSUAL DI DESA PAKAHAN JOGONALAN rnKABUPATEN KLATENrnrnrn14i+39hal+9 tabel+2gambar+11lamprnrn Pemakaian Implant lebih dari 1 tahun, mengakibatkan penipisan jaringan vagina dan saluran kemih. Hal ini mengakibatkan kesakitan saat senggama sehingga dapat menurunkan frekuensi hubungan seksual. Frekuensi hubungan seksual sangat bervariasi rata-rata 1 – 4 kali seminggu bagi orang yang berumur 30 – 40 tahun, hubungan seksual menjadi makin jarang dengan meningkatnya umur. Pada wanita libido meningkat dalam masa reproduksi sampai dicapai umur 35 tahun, kemudian menetap sampai umur 45 tahun, dan dapat bertahan sampai jauh setelah menopause. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan lama pemakaian KB Implant dengan frekuensi hubungan seksual di Desa Pakahan Jogonalan Klaten.rnPenelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua akseptor KB implant di Desa Pakahan Jogonalan Klaten sebanyak 47 orang, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling Alat pengumpulan data angket. Analisis data menggunakan distribusi chi square. Hasil penelitian menunjukkan Lama pemakaian KB Implant pada ibu usia 20-35 tahun di Desa Pakahan Jogonalan Klaten sebagian besar 1-2 tahun sebanyak (64,9%). Frekuensi hubungan seksual KB Implant di Desa Pakahan Jogonalan Klaten sebagian besar adalah baik (59,5%).rnSimpulan menunjukkan bahwa Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi Implant dengan frekuensi hubungan seksual pada ibu usia 20-35 tahun di Desa Pakahan Jogonalan Klaten dengan nilai p value = 0,000 (p