INTISARIrn , , rnHUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN rnSTRATA POS PELAYANAN TERPADU rnDI DESA PASEBAN BAYAT KLATENrnrn12i + 49 hal + 11 tabel + 2 gambar + 12 lamprnrnLatar Belakang : Angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dasar. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan amat menentukan terhadap keberhasilan, kamandirian dan kesinambungan pembangunan kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat. Posyandu dapat berjalan baik apabila kader Posyandu aktif dalam melaksanakan tugas. 66,6% kader Posyandu di Desa paseban Bayat tidak Aktif. 50% Posyandu di Desa Paseban Bayat berstrata pratama dan madyarnrnMetode Penelitian : Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik total sampling. Subjek penelitian 60 kader Posyandu dan 10 Posyandu yang berada di Desa Paseban dengan alat ukur kuesioner dan lembar observasi yang diisi oleh bidan desa, peneliti. Data yang diperoleh telah memenuhi syarat untuk uji analisis statistik Chi-Square. Hasil Penelitian : Kader posyandu di Desa Paseban sebagian besar (56,7%) tergolong tidak aktif. Strata Posyandu 50% masih Pratama dan madya. Ketidakaktifan kader Posyandu dalam menjalankan tugasnya dikarenakan kurang tersedianya fasilitas yang menunjang para kader untuk melakukan kegiatan Posyandu, yang mana secara tidak langsung dipengaruhi oleh kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan dana sehat. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh tingkat signifikansi 0,02 (P < 0,05).rnrnKesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan kader Posyandu dengan strata program Pos Pelayanan TerpadurnrnKata Kunci : Keaktifan, Kader Posyandu,Posyandu, Strata Pos Pelayanan TerpadurnPustaka : 27 pustaka (2003 s/d 2011)rn