HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALITIK DENGAN KOMPLIKASI INTRAHEMODIALISA PADA PASIEN GGK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS. ISLAM KLATENrnrnINTISARI rnrnUswah 1, Daryani 2, Setianingsih 3rnrnLatar Belakang: Penambahan berat badan antara dua waktu dialisis yang berlebihan akan meningkatkan angka kesakitan dan berdampak pada kejadian komplikasi intrahemdoialisa pasien. rnTujuan penelitian: adalah untuk melihat hubungan antara penambahan berat badan interdialitik dengan komplikasi intrahemodialisa pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian dilakukan di RS. Islam Klaten.rnMetode Penelitian: Pendekatan Kolmogorov Smirnov. Sampel dipilih dengan teknik total sampel, dengan jumlah 55 responden. Penelitian terdiri dari pengukuran berat badan yaitu dengan melakukan pengukuran dua kali periode pre HD dan dan dua kali periode post HD, dan mengobservasi komplikasi intrahemodialisa. rnHasil penelitian: Menunjukkan pasien yang mengalami komplikasi intrahemodialisa berupa hipotensi (69,1%), kram otot (60,0%), sakit kepala (52,7%), mual muntah (34,5%) dan nyeri dada (30,9%). rnSimpulan: Ada hubungan antara penambahan berat badan interdialitik dengan komplikasi intrahemodialisa yaitu hipotensi, kram otot, saklit kepala, mual muntah dan nyeri dada pada pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa di RS. Islam Klaten. rnrnrnKata kunci: Hemodialisa, Gagal Ginjal Kronik (GGK), Penambahan berat badan interdialitik, Komplikasi intrahemdoalisa rn