INTISARIrnrnParasetamol mrupakan salah satu obat analgetik dan antipiretik yang sering digunakan oleh masyarakat, karena termasuk golongan obat bebas sehingga masyarakat sangat mudah untuk memperolehnya. Di masyarakat persepsi tentang obat paten dan generik sangat terlihat dimana masyarakat berasumsi bahwa obat paten lebih manjur dibandingkan obat generik, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah ada perbedaan kadar antara obat parasetamol paten dengan generik dalam sediaan padat.rnPenelitian ini menggunakan metode Nitrimetri dengan proses titrasi. Dimana sampel parasetamol paten dan generik diperoleh dari Apotek daerah Klaten Tengah. Pengambila sampel secara Random Sampling, sejumlah sampel generik 5, kemudian untuk paten diambil 5 secara acak dari 13 jenis. Sehingga total sampel penelitian yang digunakan 10 jenis yang terdiri dari 5 paten dan 5 generik. rnHasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata parasetamol yaitu, kadar parasetamol generik A (95,71 % ± 0,85), B (96,89% ± 1,58), C (96,51% ± 1,43), D (95,42% ± 0,24), E (101,74 ± 1,87), sedangkan kadar parasetamol paten F (97,20% ± 0,11), (G : 98,72% ± 0,74), H (96,05% ± 0,39), I (98,86% ± 0,22), J (101,71% ± 0,53). Dari hasil uji statistiik dengan uji T-test independent dan diperoleh nilai p : 0,426 (>0,05) sehingga tidak ada perbedaan secara signifikan antara parasetamol paten dan generik. Kadar parasetamol yang digunakan sebagai sampel sudah sesuai dengan standar Farmakope Indonesia edisi IV yaitu tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0%.rn