HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS NYERI DAN KEJADIAN INSOMNIA PADA PASIEN POST OP TRANS URETRA RESEKSI PROSTAT DI RUMAH SAKIT WILAYAH KABUPATEN KLATAENrnrnINTISARIrnrnRetno Raras¹. Nining Setyawati². Istianna N.H³rnrnrnLatar belakang : Angka kejadian Sindroma Trans Uretra Reseksi Prostat (TURP) pada BPH 2% dengan angka kematianya sekitar 25%. Didapat 50 % pasien pasca operasi merasakan nyeri. Didapat 50 % pasien pasca operasi merasakan nyeri yang dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan menyebabkan terjadi insomnia. Penduduk Indonesia tahun 2004 berjumlah 238,452 juta dan sebanyak 28,053 juta orang Indonesia yang terkena insomnia atau sekitar 11,7%. rnTujuan : Untuk mengetahui hubungan Mengetahui Hubungan Antara Intensiatas Nyeri Dan Kejadian Insomnia Pada Pasien Post Op Trans Uretra Reseksi Prostat di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Klaten.rnMetode Penelitian : Non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien post op Trans uretra Reseksi Prostat (TURP). Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 28 responden. Analisa pengolahan data menggunakan uji statistik dengan rumus Spearman RankrnHasil penelitian : Menunjukkan intensitas nyeri yang paling banyak dialami pasien adalah nyeri sedang sebesar 20 orang (71,40%) dan kejadian insomnia yang sering dialami oleh pasien adalah insomnia sedang sebesar 15orang (53,60%). Adapun hubungan antara intensitas nyeri dan Kejadian Insomnia menunjukkan koefisien ρ = 0,603 dengan p = 0,001 < 0,05.rnKesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri dan Kejadian Insomnia pada pasien post op Trans Uretra Reseksi Prostat di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Klaten.rnrnrnKata Kunci : Intensitas nyeri, kejadian insomnia, dan Trans Uretra Reseksi prostat rn