INTISARIrnrnJamu merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu jamu tradisional yang masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah jamu kunyit asam. pembuatan jamu kunyit asam masih menggunakan alat-alat yang sederhana, diantaranya lumpang untuk menumbuk jamu serta kuali tanah liat untuk merebus. Proses yang masih sederhana dan kurang memperhatikan unsur kebersihan tidak menutup kemungkinan terjadi pencemaran oleh bakteri. Jamu tradisional kunyit asam yang tercemar bakteri tidak layak dikonsumsi, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.rnJenis penelitian ini adalah observasional. Sampel jamu tradisional kunyit asam diambil dari 5 pedagang jamu di Pasar Cawas secara simple randam sampling. Sampel jamu jamu tradisional kunyit asam selanjunya diuji angka lempeng total dan mpn koliform untuk mengetahui cemaran bakteri. Hasil penelitian menunjukkan nilai ALT rata-rata yaitu 0,65 x 104 UK/ml dan MPN rata-rata yaitu 15,4 sel/ml. Sampel jamu tradisional kunyit asam 60,00% memenuhi standar, sedangkan 40,00% sampel tidak memenuhi standar.rnKata kunci : jamu tradisional kunyit asam, angka lempeng total, rnMPN koliform.rn