INTISARIrn rnBiji pepaya belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat karena hanya digunakan untuk pembibitan dan selebihnya dibuang. Padahal biji pepaya mempunyai kandungan senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu flavonoid, saponin dan tanin. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti hepatotoksik, anti tumor, anti mikroba, dan anti virus. Flavonoid dapat dipisahkan dengan cara di ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan lama proses perendaman bervariasi antara 4-10 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman maserat terhadap kadar rendemen flavonoid ekstrak biji buah papaya yang diekstraksi dengan metode maserasi.rn Penelitian ini menggunakan sampel biji papaya Bangkok (Thailand) yang sudah dikeringkan sebanyak 225 gram. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan variasi lama waktu perendaman dalam metanol selama 3 hari, 7 hari dan 11 hari. Kadar rendemen flavonoid ekstrak biji pepaya diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis.rn Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar rendemen flavonoid pada perendaman selama 3 hari sebesar 5,20 % ± 0,40000, pada perendaman selama 7 hari didapatkan kadar rendemen sebesar 6,66 % ± 0,61101, sedangkan pada perendaman selama 11 hari didapatkan kadar rendemen sebesar 6,93 % ± 0,23094. Masing-masing sampel dapat diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis.rn Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa lama waktu perendaman maserat berpengaruh terhadap kadar rendemen flavonoid pada ekstrak biji papaya.rn