HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI DI DUKUH TAMBAKBOYO, PEDAN, KLATENrnrnDhian Ayuningtyas T. M, dr. Irrene Vera Boestaman, Romadhani Tri PurnomornrnABSTRAKrnrnHipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur (6.8%), setelah stroke (15.4%) dan tuberkulosis (7.5%) (Depkes 2008).Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Faktor risiko hipertensi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stres, obesitas, asupan garam dan kebiasaan merokok. Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan).Macam stres menurut tingkatannya dibagi menjadi stres normal, stres ringan, stres sedang, stres berat dan stres sangat berat.rnPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress terhadap terjadinya Hipertensi di Dukuh Combongan, Tambakboyo, Pedan, Klaten.Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank (Rho).Teknik sampel penelitian menggunakan teknik consecutive sampling pada populasi 70 orang.Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer, sthetoscope dan pengukuran tingkat stres menggunakan skala DASS.rnDari hasil analisis korelasi dengan uji spearman rho menunjukkan nilai p=0,001 dan r=0,405. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengukuran tingkat stress menggunakan skala DASS dan pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dengan peningkatan tekanan darah pada warga Dukuh Combongan, Tambakboyo, Pedan, Klaten.rnrnKata Kunci : Hipertensi, Tingkat Stres