HUBUNGAN VERBAL ABUSE OLEH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK RETARDASI MENTAL DI SDLB C/CI SHANTI YOGA KLATENrnrnEstri Wiyati, Sri Handayani, Retno Yuli HastutirnrnINTISARIrnrnLatar belakang : Verbal abuse (kekerasan kata-kata) sering disebut kekerasan verbal, sering dilakukan oleh orang tu dalam bentuk memarahi, mengomel, membentak, dan memaki anak dengan cara berlebihan dan merendahkan martabat anak, termasuk mengeluarkan kata-kata yang tidak patut didengar oleh anak. Semakin tinggi verbal abuse yang dilakukan orang tua maka semakin tinggi pula tingkat agresif remaja, dimana 51,2% (agresif kategori tinggi) anak sering mendapat omelan dan dimarahi oleh orang tuanya, dan 36,9% (agresif kategori ringan) anak mengatakan jarang diancam oleh kedua orang tuanya, dan 1,5% (kategori rendah) anak jarang mendapat omelan dari orang tua dan tidak pernah dipukul. Dampak verbal abuse oleh orang tua pada anak retardasi mental salah satunya mengakibatkan gangguan perkembangan sosial, dimana anak lebih suka menyendiri, kurang mampu berkomunikasi dengan orang lain, selalu lambat dalam mengerjakan sesuatu, dan dapat menimbulkan kepribadian antisocial personality disorder atau sociopath yaitu anak menjadi nakal, eksentrik dan suka bohongrnTujuan penelitian : mengetahui hubungan verbal abuse oleh orang tua dengan perkembangan sosial anak retardasi mental rnDesain penelitian : : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan total sampling (N=29). Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner untuk verbal abuse oleh orang tua, kemudian untuk perkembangan anak retardasi mental menggunakan check list. Data akhir dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi squarernHasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan verbal abuse oleh orang tua dengan perkembangan sosial anak retardasi mentalrnKesimpulan : verbal abuse oleh orang tua tidak berhubungan dengan perkembangan sosial anak retardasi mentalrnrnKata Kunci : verbal abuse, perkembangan sosial, anak retardasi mental rn