INTISARIrnrnIkan asin di Indonesia merupakan salah satu makanan yang digemari. Meskipun ikan asin sangat memasyarakat, ternyata pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang aman dan baik untuk dikonsumsi masih kurang. Terbukti ikan asin yang mengandung formalin masih banyak beredar dan dikonsumsi, yang dampaknya sangat merugikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan formalin pada ikan asin. rnPenelitian ini menggunakan ikan asin tongkol dari Pasar Tradisional Klaten yang diambil dari 26 pedagang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian obsevasional. Penelitian observasional adalah suatu model penelitian yang dimana peneliti tidak terintervensi terhadap subyek peneliti, peneliti hanya melakukan pengamatan. Penelitian ini dianalisi secara diskriptif yaitu dengan menggambarka fenomena yang terjadi pada variabel setelah diberikan perlakuan. Dalam penelitian ini analisis kualitatif dilakukan dengan cara 5 gr ikan asin masukkan dalam erlenmeyer ditambah aquades mendidih diamkan 10 menit, kemudian ambil filtratnya tambah fehling A + B masinh-masing 20 tetes, kemudian panaskan jika ada endapan kuning hingga merah sampel positif mengandung formalin. Kemudian hasil tersebut diamati perubahannya. rnHasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan warna pada sampel yaitu biru mantap, ada endapan putih dan biru jernih, ada endapan putuh.rnKesimpulan berdasarkan penelitian ini bahwa ikan asin dari Pasar Tradisional Klaten tidak mengandung pengawet formalin.rnrnKata Kunci : Formalin, Ikan Asin