INTISARIrnrnYuni Nur Santi 1), Sri Wahyuni 2), Titin Rosyidah 3)rnrnHUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011rnrn12i + 40 hal + 8 tabel + 2 gambar + 9 lamprnrnLatar belakang dari penelitian ini adalah salah satu penyebab kematian perinatal sekitar 29% disebabkan karena kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Paritas merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya BBLR. Hal ini ditunjukkan dengan ibu primipara mempunyai risiko lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah bila dibandingkan dengan multipara (Fridawati, 2008). Sebanyak 1322 kelahiran di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2011, dan terdapat 596 kasus (43,0 %) kelahiran karena berat bayi lahir rendah (BBLR).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas ibu bersalin dengan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten periode Januari sampai Desember Tahun 2011.rnMetode penelitian ini merupakan penelitian observasional (non eksperimental). Rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jumlah populasi dalam penelitian adalah 569 bayi BBLR pada bulan Januari - Desember Tahun 2011 dengan jumlah sampel sebanyak 114 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Analisa data chi square. Hasil penelitian Paritas ibu bersalin sebagian besar adalah multipara yaitu 61 (53.5%). Sedangkan kejadian BBLR sebagian besar adalah primipara yaitu 31 (58.5 %). rnrnKesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara paritas ibu bersalin dengan kejadian BBLR dengan ditunjukan pada X2 hitung = 3,943 sehingga X2 tabel = 3,481 dan p = 0,02 (p