INTISARIrnrnrnRISIKO PENGGUNAAN KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDAR DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATENrnrnXi + 47 hal+ 5 tabel + 3 gambar + 5 lamprnrn Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Jumlah kasus di dunia menduduki peringkat kedua setelah kanker serviks. Disamping itu kanker payudara menjadi salah satu pembunuh utama wanita di dunia dan mempunyai kecendrungan peningkatan kasus setiap tahunnya. Di Indonesia angka kejadian kanker payudara pada tahun 2007 sebanyak 8.227 kasus. Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara, sedangkan di Indonesia penggunaan kontrasepsi hormonal semakin diminati. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya risiko penggunaan KB hormonal terhadap kejadian kanker payudara.rn Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei analitik dengan rancangan case control. Penelitian dengan rancangan ini adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Subyek penelitian kasus adalah wanita berumur ≥30 tahun yang menderita kanker payudara, sedangkan subyek kontrol juga dalam batasan umur yang sama namun tidak menderita kanker payudara.rn Hasil uji statistik Cohcran’s & Mantel-Haenszel Statistics diperoleh Odd Ratio sebesar 2,860 dan hasil uji melalui Chi Square diperoleh p=0,082(p>α=0,05), dengan artian bahwa KB hormonal meningkatkan risiko kejadian kanker payudara 2,860 kali lebih besar walaupun tidak ada hubungan secara langsung. Adanya kecendrungan peningkatan risiko ini hendaknya dapat menambah kehati-hatian masyarakat dalam memilih alat kontrasepsi.rnrnKata Kunci: KB Hormonal, Kanker PayudararnPustaka: 25 pustaka (2001-2010)rn