INTISARIrnrnrnGAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRE MENSTRUASI SINDROM PADA WANITA USIA SUBUR DI DUKUH GAYAM, MENDAK, DELANGGU, KLATEN.rn15i + 51 hal + 5 tabel + 2 gambar + 10 lampiranrnrnDi Indonesia 85% gejala Pre Menstrual Syndrom dialami oleh wanita usia produktif antara usia 25-35 tahun. Pre Menstruasi Sindrom (PMS) menjadi faktor penyebab absennya seorang siswi di sekolah, karyawan di kantor, penurunan produktifitas, kesulitan dalam bersosialisasi, dan gangguan dalam bergaya hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pre menstruasi sindrom pada wanita usia subur di Dukuh Gayam, Mendak, Delanggu, Klaten.rn Metode penelitian adalah deskriptif observasional non analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua WUS di Dukuh Gayam, Mendak, Delanggu, Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian dari 45 orang WUS yang mengalami PMS 35 orang (77,8%) mempunyai status gizi berlebih, sebanyak 34 orang (75,6%) sudah menikah, sebanyak 25 orang (55,6%) merupakan multiparitas, dan 23 orang (51,2%) mempunyai pengetahuan baik.rn Kesimpulan penelitian ini adalah faktor status gizi berlebih merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pre menstruasi sindrom yaitu sebanyak 35 orang (77,8%). Saran untuk wanita usia subur agar selalu menjaga pola makan dengan gizi seimbang agar tetap mempunyai status gizi normal sehingga mengurangi kejadian PMS pada WUS. rnrnKata kunci : Pre Menstruasi Sindrom, Wanita Usia SuburrnPustaka : 20 pustaka (2002-2010)rn