HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS JUWIRING KLATENrnrnrnINTISARIrnrnrnLatar Belakang: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang datang secara mendadak serta menimbulkan kegawatan atau kematian. Kebiasaan orang tua sehari-hari dapat mendukung pencegahan primer penyakit ISPA, misalnya tidak mendekatkan bayinya kepada orang dewasa yang sedang batuk pilek dan sering mengganti seprei tempat tidur bayi minimal satu minggu sekali. Kebiasaan yang dilakukan orang tua didukung oleh pengetahuan orang tua. Frekuensi penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar tiga sampai enam kali atau lebih pertahun. Ini berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak tiga sampai enam kali atau lebih pertahun.rnTujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Juwiring Klaten.rnMetode: Penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah semua orang tua yang memiliki balita atau anak dibawah usia 5 tahun yang sakit batuk pilek dan memeriksakan anaknya ke Puskesmas Juwiring. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 48 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan chi square. Penelitian dilakukan pada tgl 13-14 Mei 2011 dan 01-03Juni 2011.rnHasil: Tingkat pengetahuan orang tua tentang ISPA di Puskesmas Juwiring Klaten adalah cukup sebanyak 25 responden (25,1%), frekuensi kejadian ISPA adalah jarang sebanyak 28 responden (58,3%), nilai X2 hitung sebesar 11,933 dan X2tabel = 5,591 (X2 hitung > X2 tabel) dan p= 0,003 ( p < 0,05 ).rnKesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Juwiring Klaten.rnrnrnKata kunci: Tingkat Pengetahuan, ISPA, Frekuensi Kejadian ISPA, Balita rn