HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN DIAGNOSA NANDA, NOC, NIC, PADA KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAHrnrnrnINTISARIrnrnLatar belakang. Sekitar 70% dari klien skizofrenia pernah atau disertai dengan halusinasi. Halusinasi merupakan gangguan persepsi sensori yaitu penyerapan yang terjadi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang klien yang terjadi dalam keadaan sadar atau terbangun. Perlu adanya pengetahuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang berstandar internasional dalam penerapan asuhan keperawatan. Salah satunya yaitu Diagnosa keperawatan yang dikeluarkan oleh NANDA, Nursing Outcomes Classification (NOC) dan Nursing Intervention Classification (NIC). Sistem NANDA, NOC dan NIC terbukti dapat mendukung semua bagian proses keperawatan.rnTujuan. Untuk mengetahuai hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC pada klien skizofrenia dengan masalah halusinasi.rnMetodologi. Penelitian merupakan penelitian korelasional dengan rancangan Cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Sampel penelitian ini sebanyak 35 perawat dengan teknik sampel total samplingl, sedangkan analisa data dengan prosentase.rnHasil. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC, dengan penerapan diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC yang ditunjukkan oleh nilai p= 0,043 (p< 0,05). Pengetahuan perawat tentang diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC yang baik sebesar 54,3% dan yang kurang baik sebanyak 45,7%. Penerapan diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC pada klien halusinasi yang sesuai sebesar 62,9% sedangkan yang tidak sesuai sebesar 37,1%.rnKesimpulan. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang diagnosa NANDA, NOC, NIC penerapan Diagnosa keperawatan NANDA, NOC, NIC.rnrnKata kunci: pengetahuan, penerapan diagnosa, NANDA, NOC, NIC, Halusinasi. rnrnrn