No image available for this title

Skripsi S1 Keperawatan

DESKRIPSI TINDAKAN PENCEGAHAN PLEBITIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO rnKLATEN



INTISARIrnrnrnLatar Belakang : Infeksi nosokomial merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit dimana peran perawat sangat penting dalam pengendalian infeksi nosokomial tersebut. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan pasien tinggal lebih lama di rumah sakit dan biaya perawatan semakin membengkak. Salah satu bentuk infeksi nosokomial yang sering ditemukan di rumah sakit adalah plebitis. Angka kejadian plebitis di rumah sakit RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada tahun 2009 sebesar 0,03 %. Oleh karena itu pencegahan infeksi nosokomial ini memiliki pengaruh finansial yang menguntungkan dan merupakan bagian penting dalam pelaksanaan perawatan. rnTujuan Penelitian : Mengetahui gambaran pelaksanaan tindakan pencegahan plebitis oleh perawat pada pasien yang terpasang infus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.rnMetode: Jenis penelitian diskripsi kualitatif melalui pendekatan prospektif. Teknik pengumpulan data adalah observasi langsung dengan lembar observasi. Penelitian dilakukan terhadap 79 responden Perawat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten; yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai 19 Maret 2011.rnHasil : Kategori baik cuci tangan sebelum tindakan dressing infus dengan perbandingan laki-laki 21 responden (84%) dan perempuan 48 responden (88,89 %). Sedangkan yang tidak cuci tangan laki-laki 1 responden (4%) dan perempuan 2 responden (3,70%). Tingkat pendidikan DIII ada 63 responden (86,30%) dan SI ada 6 responden (100%), serta 3 responden (3,80%) berpendidikan DIII tidak cuci tangan. Masa kerja 5-10 tahun ada 33 responden (80,49%), masa kerja 11-15 tahun dan 17 responden (94%), masa kerja 16-20 tahun ada 13 responden (100%), masa kerja 21-25 tahun ada 5 responden (83,30%), masa kerja 26-30 tahun ada 1 responden (100%), sedangkan 3 responden (3,80%) dengan masa kerja 5-10 tahun tidak cuci tangan. Di bangsal kelas I ada 12 responden (100%), kelas II ada 19 responden (95%), kelas III ada 38 responden (80,85%) dan 3 responden (3%) berada di kelas III tidak cuci tangan. Kategori baik cuci tangan sesudah tindakan dressing infus laki-laki 23 responden (92%), perempuan 53 responden (98%). Pendidikan SI ada 6 responden (100%), dan DIII ada 70 responden (95,90%). Masa kerja 5-10 tahun 39 responden (95,10%), 11-15 tahun 17 responden (94%), 16-20 tahun 13 responden (100%), 21-25 tahun 6 responden (100%), dan 26-30 tahun 1 responden (100%). Bangsal kelas I ada 12 responden (100%), kelas II ada 20 responden (100%), dan bangsal kelas III ada 44 responden (93,62%). Kategori baik tindakan dressing infus laki-laki 18 responden (72%), dan perempuan 49 responden (90,74%). Berpendidikan SI ada 5 responden (83,33%), dan DIII ada 62 responden (84,93%). Masa kerja 5-10 tahun ada 33 responden (80,49%), masa kerja 11-15 tahun dan 16 responden (88,89%), masa kerja 16-20 tahun ada 11 responden (84,62%), 21-25 tahun ada 6 responden (100%), masa kerja 26-30 tahun ada 1 responden (100%). Bangsal kelas I ada 10 responden (83,34%), kelas II ada 18 responden (90%), kelas III ada 39 responden (82,98%). Angka kejadian plebitis 7,60% yang meliputi kelas I ada 1 responden (1,27%), kelas II ada 1 responden (1,27%), dan kelas III ada 2 responden (5,06%). Skala plebitis positif satu ada 5 responden (6,33%) dan 1 responden (1,27%). Skala plebitis positif dua ada 5 responden (6,33%) di ekstermitas atas dan ada 1 responden (1,27%) di ekstermitas bawah. Jangka waktu penggantian infus setiap hari ke 2 ada 3 responden (3,8%), hari ke 3 ada 34 responden (30,38%), hari ke 4 ada 22 responden (27,85%), hari ke 5 ada 11 responden (13,92%), dan hari ke 6 ada 19 responden (24,05%).rnKesimpulan: Pelaksanaan tindakan pencegahan plebitis termasuk kategori baik, tetapi masih ada beberapa responden yang tidak melaksanakan cuci tangan sebelum tindakan dressing infus. Walaupun demikian masih terjadi plebitis sebesar 7,60%, hal ini dimungkinkan karena adanya faktor lain, termasuk keadaan pasien/penyakit/usia,terapi cairan koloid/golongan obat kortikosteroid, maupun lingkungan/tempat melakukan insersi.rnrnKata kunci: Tindakan Pencegahan Plebitis, Perawat, Pasien, Infus.rnrn


Ketersediaan

SKP1312Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
611 SAR 2011
Penerbit (Stikes Muhammadiyah Klaten) : (Klaten).,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
210127
Klasifikasi
611
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Tahun 2011
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya