INTISARIrnrnKecemasan pre operasi merupakan respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh atau bahkan kehidupan itu sendiri. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada 10 orang pasien yang akan dilakukan operasi, didapatkan 80% mengalami perasaan gelisah dan sering buang air kecil dan 20% tidak mengalami perasaan gelisah karena pernah menjalani operasi sebelumnya. Dukungan keluarga sangatlah diharapkan oleh klien yang sedang menunggu operasi, dimana keberadaan orang-orang terdekatnya sangatlah berarti untuk meringankan masalah yang sedang dialami.rnPenelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani tindakan operasi besar pada bulan Febuari tahun 2011 di Ruang Melati III RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sampel dari penelitian ini adalah 45 responden. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan sistem purposive sampling. rnHasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden (51,1%), usia 21-45 tahun sebanyak 30 responden (66,7%), dan pendidikan terbanyak adalah SMA sebanyak 21 responden (46,7%). Korelasi dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan dengan nilai p=0,002, artinya hubungan tersebut signifikan dalam taraf p=0,05. Maka ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jadi hipotesis alternatif diterima.rnrnKesimpulan penelitian ini adalah Semakin baik dukungan keluarga yang diberikan maka tingkat kecemasan pasien pre operasi semakin ringan, sebaliknya apabila dukungan keluarga rendah maka tingkat kecemasan pasien akan semakin berat.rnrnKata kunci : dukungan keluarga, tingkat kecemasan, pasien pre operasirnrn