PENGARUH FREKUENSI ORAL HYGIENE UNTUK MENCEGAH TIMBULNYA VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP)rnDI IRI RSUP. DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATENrnrnrnrnINTISARIrnrnLatar Belakang: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi nosokomial yang banyak terjadi setelah infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Intensif (IRI). VAP dibagi menjadi early onset yaitu VAP yang terjadi pada jam ke 48-96 dan late onset VAP yang terjadi setelah jam ke 96. VAP disebabkan karena adanya kolonisasi bakteri di oropharingeal akibat adanya mikro aspirasi dari mulut yang kotor.rnTujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh frekuensi oral hygiene untuk mencegah timbulnya VAPrnMetode Penelitian: Merupakan penelitian quasi eksperimen. Kriteria eksklusi pasien yaitu tidak menderita pneumonia saat skrining awal dan kriteria inklusi yaitu pasien yang berumur > 30 tahun dan dirawat di IRI minimal 48 jam. Pasien dibagi dalam 2 kelompok dengan cara randomisasi. Kelompok perlakuan dilakukan oral hygiene 2 kali sehari dan kelompok kontrol dilakukan oral hygiene 1 kali sehari selama 3 hari (early onset), dievaluasi melalui hasil rontgen paru dan laboratorium. Analisa data secara statistik menggunakan chi-square, (CI 95%, α= 0,05)rnHasil Penelitian: Diperoleh 35 sampel dengan kejadian VAP pada kelompok perlakuan sebanyak 1 vs 19 (5% vs 95%), kejadian VAP pada kelompok kontrol 3 vs 12 (20% vs 80%). p= 0, 818, hasil analisa menggunakan Risk Estimate didapatkan nilai odd ratio 2,471rnKesimpulan: Secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan oral hygiene 1 kali dan 2 kali terhadap pencegahan timbulnya VAP, namun secara klinis terdapat perbedaan yang sangat bermaknarnKata Kunci: Ventilator Associated Pneumonia, Oral Hygiene, IRIrn