INTISARIrnrnEFEKTIVITAS DISCHARGE PLANNING KEPADA PASIEN SKIZOFRENIA DALAM KEMANDIRIAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RSJD DR. RM rnSOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAHrnrnrnLatar Belakang : Prevalensi penderita Skizofrenia di Indonesia adalah 0,3 sampai 1% dan biasanya timbul pada usia sekita 18 sampai 48 tahun, namun ada pula yang berusia 11 sampai 12 tahun sudah menderita Skizofrenia. Dari hasil observasi pada 1076 pasien Skizofrenia tersebut, 67 (6,2 %) pasien tidak mau melakukan aktivitas sehari – hari seperti makan/minum, mandi, menyisir rambut, menggosok gigi dan mengganti pakaian. 672 (62,5 %) diantaranya pasien perlu pengawasan extra dalam melakukan aktivitas dasar sehari- hari dan 269 (25 %) pasien perlu pengawasan sedang melakukan aktivitas dasar sehari-hari agar pasien bersedia untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. rnrnTujuan : Mengetahui keefektifan Pelaksanaan discharge planning kepada pasien Skizofrenia dalam kemandirian melakukan aktivitas sehari – hari di RSJD Dr RM Soedjarwadi Provinsi Jawa TengahrnrnMetode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dirancang dengan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan pendekatan one group pre test – post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang dalam waktu satu bulan. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data t-test. rnrnHasil Penelitian : Tingkat kemandirian sebelum dilakukan discharge planning adalah mandiri sebagian. Tingkat kemandirian setelah dilakukan discharge planning adalah mandiri penuh. perbedaan tingkat kemandirian sebelum dilakukan discharge planning dan setelah dilakukan discharge planning dengan p value = 0,000 (p < 0,05).rnrnKesimpulan : Ada perbedaan tingkat kemandirian sebelum dilakukan discharge planning dan setelah dilakukan discharge planningrnrnKata Kunci : Discharge Planning, Tingkat Kemandirian rn