INTISARIrnrnHUBUNGAN ROOMING IN DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RUANG MELATI I RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATENrnrnLatar Belakang : Secara stastistik terdapat lebih dari 80% wanita mengalami perubahan emosi. Post partum blues merupakan salah satu perubahan emosi pasca persalinan. Tanda-tanda post partum blues seperti rasa takut, bingung dan perasaan cemas akan hilang dengan sendirinya setelah 2 minggu kemudian. Sehingga post partum blues tidak perlu penanganan secara intensif tetapi dibutuhkan perhatian secara serius agar terhindar dari masalah yang lebih besar yaitu depresi post partum. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya post partum blues adalah rooming in dengan menempatkan ibu dan bayi dalam sebuah ruangan dalam 24 jam.rnTujuan : Untuk mengetahui hubungan rooming in dengan kejadian post partum blues di ruang Melati I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.rnMetodelogi : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. rnHasil Penelitian : Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar 20-35 tahun sebanyak 24 orang (71,5%), pendidikan SMA sebanyak 16 orang (45,7%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (57,1%). Sebagian responden mempunyai rooming in baik sebanyak 23 orang (65,7%). Kejadian post partum blues sebanyak 11 orang (31,4%). Ada hubungan rooming in dengan kejadian post partum blues di Ruang Melati I RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan nilai p = 0,002 ; α < 0,05.rnKesimpulan : Ada hubungan rooming in dengan kejadian post partum blues di Ruang Melati I RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.rnKata Kunci : Rooming in, Post partum bluesrn