INTISARIrnrnHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATENrnrnLatar Belakang : Dukungan keluarga adalah suatu persepsi mengenai bantuan yang berupa perhatian, penghargaan, informasi, nasehat maupun materi yang diterima pasien gagal ginjal kronik. Depresi, kecemasan dan agresi muncul akibat stres yang berkepanjangan sebagai suatu peristiwa kehidupan seseorang yang cukup berat, seperti peristiwa pada orang dengan gagal ginjal kronik. Oleh karena itu dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental anggota keluarganyarnTujuan : Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten rnMetode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan waktu secara cross sectional. Populasi yang akan digunakan peneliti adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalankan terapi hemodialisa di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik Pearson.rnHasil Penelitian : sebagian besar dukungan keluarga yang diberikan keluarga terhadap pasien dalam kategori cukup. Sedangkan tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa dalam kategori sedang. Hasil korelasi antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi didapatkan nilai r = 0,336 dengan nilai p = 0,015, hal ini menunjukkan ada korelasi positif antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa dalam tingkat yang rendah.rnKesimpulan : hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan p = 0,015 (p