HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KEBONALASrnKECAMATAN MANISRENGGOrnKABUPATEN KLATENrnrnINTISARIrnrnSundari1,Retno Yuli Hastuti2,AnisSukandar3rnrnrnLatar Belakang: Lansia sangat rentang terhadap insomnia karena ada perubahan pada pola tidur pada lansia. Keluhan insomnia pada lansia mencakup ketidakmampuan untuk tidur, sering terbangun pada malam hari, ketidakmampuan untuk kembali tidur dan terbangun pada dini hari. Karena insomnia merupakan gejala, maka perlunya perhatian khusus yang harus diberikan pada penderita insomnia adapun faktor-faktor biologis, emosional dan medis yang berperan juga dalam kebiasaan tidur yang buruk.Tujuan : Menganalisahubungan Tingkat kecemasanDenganKejadian Insomnia padalansia.rnrnMetode:Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasionaldengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah lansia yang berumur 60-90 tahun yang mengalami insomnia Di DesaKebonalas Kecamatan Manisrenggo. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 53respondendenganpurposive sampling.rnHasil :Hasilanalisa data menggunakanChi Squeredi peroleh25 respondenmengalami insomnia jangkapendekdan 33 responden yang mengalamikecemasanringandengankoefisiensikorelasiyaitup value 0,011 dan CI = 95%. Hal iniberartiada hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia.rnrnKesimpulan : ada hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia padalansia di Desa Kebonalas Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten dengan nilaai pvalue 0,011 <α=0,05.rnrnKata Kunci : Kecemasan pada lansia, insomnia.rn