INTISARIrnYuni Kurnia, Retno Yuli H, Anis SukandarrnrnLatar Belakang : Salah satu masalah kesehatan pada lanjut usia adalah gangguan mobilisasi. Gangguan mobilisasi pada lansia juga dapat menyebabkan perubahan perilaku yang antara lain cemas. Salah satu faktor yang dapat mengurangi kecemasan adalah pengobatan kecemasan, sikap menghadapi kecemasan, penilaian kecemasan, dukungan psikososial dukungan keluarga dan mekanisme koping yang dimiliki lansia.rnTujuan : untuk mengetahui adanya hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada lansia yang mengalami gangguan mobilisasi di Kecamatan Bendungan Cawas Klaten.rnMetode Penelitian : penelitian ini menggunakan desain survey analitik dan metode pendekatan menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua lansia yang berada di Desa Bendungan dan sampelnya adalah lansia yang mengalami gangguan mobilisasi fisik di Desa Bendungan yang berjumlah 26 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Fisher Exact.rnHasil : Usia responden rata-rata berumur 79 tahun, jenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang (65,4%), mekanisme koping rendah sebanyak 14 orang (53,8%), kecemasan sedang sebanyak 15 orang (57,7%) dan ada hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan dengan ρ 0.000.rnKesimpulan : ada hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pad lansia gangguan mobilisasi fisik di Desa Bendungan Kecamatan Cawas Klaten dengan ρ 0.000 (ρ