ABSTRAK rnrnNur Latifah. HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO rnKLATENrnrnRetensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah bayi larir. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta berulang (habitual retention plasenta). Pada kasus ini p;asenta harus di keluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta, dan terjadi degenarisasi ganas korio karsinomarnPenelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian retensio plasenta di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.rnPenelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten periode Oktober sampai Desember tahun 2008 dengan jumlah 198 ibu bersalin, jumlah sampel 70 responden. Analisa data menggunakan chi square dengan taraf signifikasi 0,05. rnHasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan karakteristik responden sebagian besar responden mempunyai umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun sebanyak 62 orang (88,6%), pendidikan responden sebagian besar SMA sebanyak 36 orang (51,4%), sebagian besar ibu mengalami anemia (60%). Responden di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sebanyak 38 orang (54,3%) mempunyai paritas primipara. Kejadian retensio plasenta di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sebanyak 36 orang (51,4%) dari 70 responden.rnKesimpulan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian retensio plasenta ditunjukkan dengan ρ = 0,009 (ρ < 0,05). Dengan demikian hipotesis (Ho) ditolak. Paritas primipara mempunyai resiko lebih besar 0,272 kali dibandingkan paritas multipara.rnrnKata Kunci : Paritas, Retensio Plasentarnrnrnrn