INTISARI




Leunca (Solanum nigrum. L) merupakan salah satu tumbuhan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra baik di lahan kering, di kebun/pekarangan rumah. Buah Leunca (Solanum nigrum. L) dapat digunakan untuk mengatasi/mengurangi peradangan, TBC, diuretik, penurun panas, obat cacing, nyeri sendi serta sakit telinga. Flavonoid merupakan sumber antioksidan yang mampu menghambat penuaan dini yang diakibatkan oleh radikal bebas yang diantaranya penyakit jantung, kanker dan tumor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah flavonoid pada ekstrak Buah Leunca ( Solanum nigrum .L ) dapat diidentifikasi dengan metode kromatografi lapis tipis. Ekstraksi Buah Leunca menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian dihitung rendemennya dan flavonoid diidentifikasi dengan metode kromatografi lapis tipis, dengan fase gerak berupa etil asetat:metanol:air (4:1:5) fase diam (silika gel).

Hasil ekstrak kandungan flavonoid buah Leunca ( Solanum nigrum .L ) didapatkan rata-rata rendemen sebesar 7,10 ± 0,063%. Hasil kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa ekstrak buah leunca mengandung flavonoid ditunjukkan dengan adanya warna kuning kecoklatan pada ekstrak buah leunca dan sesuai dengan penelitian sebelumnya (Lenny, 2006). Nilai rata-rata sampel dari ketiga replikasi yaitu Rf 0,68±1,41. Hasil dari ekstrak buah leunca sesuai dengan pustaka (Markham, 1989) yaitu Rf flavonoid berkisar antara 0,2 sampai 0,75.

Kata kunci : Soxhletasi, Ekstrak Buah Leunca, Kromatografi Lapis Tipis, Flavonoid, Rf.