INTISARI


Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan atau yang berfungsi untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari paparan lingkungan atau potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Banyak gangguan kesehatan yang akan dirasakan oleh para pekerja akibat tidak menggunakan APD seperti gangguan ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada kasus pengrajin keset.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pengrajin keset tentang APD terhadap gangguan ISPA Didesa Tirtomarto Kecamatan Cawas. Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang akan dianalisa secara deskriptif dan secara analitik. Populasi penelitian adalah masyarakat yang bekerja sebagai pengrajin keset yang yang berumur 20-50 tahun, bisa membaca dan menulis dan bersedia menjadi responden, berjumlah 70 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel dengan aksidental sampling.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan APD pada pengrajin yaitu pengrajin yang berpengetahuan baik sebanyak 26 orang (65%), cukup sebanyak 6 orang (15%), kurang sebanyak 8 orang (20%). Distribusi frekuensi gangguan ISPA pada pengrajin keset yaitu pengrajin yang mengalami gangguan ISPA sebanyak 22 orang (55%) dan tidak mengalami sebanyak 18 orang (45%). Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan pengrajin keset tentang Alat Pelindung diri terhadap gangguan ISPA ditunjukan dengan nilai signifikan sebesar 0,03.

Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Alat Pelindung Diri, Gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut