INTISARI

Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya kandungan logam tembaga (Cu) pada produk minuman kemasan kaleng dan membandingkan kandungan logam tembaga (Cu) dengan standar yang dikeluarkan oleh S.K Dirjen BPOM No.03725/B/SK/VII/89.
Penelitian kadar logam berat dalam minuman kaleng menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dengan pelarut HNO3 . Metode dipilih karena sangat spesifik untuk unsur yang diteliti, dan sensitif.
Penetapan kadar logam tembaga (Cu) dalam minuman kemasan kaleng telah dilakukan. Produk minuman kemasan kaleng yang akan diuji diambil dari 3 merek yang diambil pada swalayan X. Pemilihan sampel menggunakan acuan grafik penjualan yang terdapat pada Top Brand. Berdasarkan hasil, ditemukan konsentrasi logam tembaga (Cu) pada sampel N adalah adalah 0,0058 mg/L, sampel M adalah 0,0240 mg/L, dan sampel BD adalah 0,0003 mg/L. Hasil penentuan menunjukkan bahwa sampel minuman kemasan kaleng telah tercemar oleh logam tembaga (Cu) tetapi pada tidak melampaui batas maksimum Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan No : 03725/B/SK/VII/89 dimana batas maksimum untuk untuk tembaga (Cu) sebesar 3,0 mg/L.

Kata Kunci : Minuman Kemasan Kaleng, Tembaga, Spektrofotometri Serapan Atom