Abstrak

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada masyarakat di dunia. Penyakit ini disebut juga the silent killer. Perubahan pola hidup menjadi salah satu penyebab terjadinya hipertensi. Kecamatan Karanganom yang berada di wilayah kerja Puskesmas Karanganom mencatat bahwa penyakit hipertensi menduduki peringkat teratas sebesar 51,2%. Desa Ngabeyan yang berada di Kecamatan Karanganom memiliki masyarakat dengan kebiasaan yang kurang sehat. Hal itu menyebabkan masyarakat mudah terserang penyakit, salah satunya hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal bahkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi di Desa Ngabeyan Kecamatan Karanganom. Desain penelitian ini analitik observasional dengan rancangan case control. Jumlah responden 92 sample, terdiri dari 46 kasus dan 46 kontrol. Sample dipilih dengan proportionate stratified random sampling. Instrumen dalam penelitian ini ialah kuesioner dan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Hasil penelitian didapatkan 26 responden (31%) memiliki riwayat keturunan dan 58 responden (69%) tidak memiliki riwayat keturunan, 24 responden (28,6%) memiliki kebiasaan konsumsi kopi ≥ 200 cc perhari dan 60 responden (71,4%) tidak memiliki kebiasaan konsumsi kopi, 27 responden (32,1%) memiliki kebiasaan merokok ≥ 1 batang perhari dan 57 responden (67,9%) tidak memiliki kebiasaan merokok, 16 responden (19%) memiliki kebiasaan konsumsi alkohol ≥ 1 gelas perminggu dan 68 responden (81%) tidak memiliki kebiasaan konsumsi alkohol. Analisis bivariat dengan Chi Square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga, merokok, konsumsi kopi, dan konsumsi alkohol terhadap kejadian hipertensi (p value < 0,05). Analisis multivariat dengan regresi logistik berganda diperoleh hasil riwayat keluarga dan merokok merupakan faktor yang signifikan terhadap kejadian hipertensi (p value < 0,05). Diharapkan kepada pihak Puskesmas untuk memanfaatkan informasi ini sebagai bahan masukan untuk meningkatkan upaya pencegahan hipertensi.
Kata kunci : faktor risiko, hipertensi.