HUBUNGAN LINGKAR PERUT DENGAN TINGKAT KADAR GULA DARAH PUASA PADA DEWASA USIA 35-45 TAHUN DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

INTISARI

Lina Rhohimayatun, Esri Rusminingsih, Moh. Aris Mahfud


Orang yang mengalami obesitas biasanya memiliki lemak perut (visceral fat) yang banyak. Prevalensi obesitas di Indonesia sebesar 33,5%. Kejadian adanya obesitas lebih tinggi pada perempuan (41,4%) dibandingkan pada laki-laki(24,0%). Prevelansi lebih tinggi di perkotaan (38,3%) daripada pedesaan (28,2%). Sedangkan menurut kelompok umur, obesitas tertinggi pada kelompok umur 40-49 tahun sebesar 38,8%. Peningkatan jumlah lemak tubuh pada penderita obesitas dapat menimbulkan resistensi insulin yang merupakan salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar perut dengan tingkat kadar gula darah puasa pada dewasa usia 35-45 tahun di Desa Tawangrejo Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.
Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 79 responden tersebar dalam 5 RW. Uji statistik menggunakan somers’d. Hasil penelitian diperoleh karakteristik responden rata-rata berumur 40,91 tahun, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (72,2%), berpendidikan SMA (75,9%) dan bekerja sebagai buruh (30,4%). Lingkar perut pada responden sebagian besar adalah tidak baik (74,7%), tingkat kadar gula darah puasa pada responden sebagian besar tergolong DM (51,9%) sedangkan p value sebesar 0,001 (p < 0,05) dengan arah positif. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara lingkar perut dengan tingkat kadar gula darah puasa pada dewasa usia 35-45 tahun di Desa Tawangrejo Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

Kata kunci: lingkar perut, kadar gula darah, usia dewasa