HUBUNGAN KEPERCAYAAN KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KAWEDANAN PEDAN

INTISARI

Putro Aditya. W. A1, Nurhidayati Istianna2, Sulistyowati Arlina D3

Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri myobacterium tuberculosis, gejalanya batuk aktif selama lebih dari 2 minggu. WHO (2017) menyatakan sekitar 1,3 juta kematian didunia disebabkan oleh TB. Di Kabupaten Klaten tahun 2016 ditemukan kasus TB 0,023% jiwa. Pada tahun 2017 kasus TB mengalami peningkatan sejumlah 0,027% jiwa. Penyumbang angka terbesar kasus TB di kabupaten Klaten adalah di Kawedanan Pedan dengan jumlah 93 penderita. Kepatuhan berobat pada penderita TB memiliki beberapa pengaruh. Patuh tidaknya penderita TB dapat dilihat dari keyakinan tentang kesehatan yang dimiliki. Kepercayaan kesehatan merupakan persepsi seseorang tentang kemujaraban pengobatan yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam berperilaku kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan berobat penderita TB. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini sejumlah 93 responden. Sampel penelitian ini berjumlah 47 responden. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji chi square. Kepercayaan kesehatan responden sebagian besar tidak baik (55,3%). Kepatuhan berobat responden sebagian besar patuh (45%). Hasil dari uji chi square menunjukkan bahwa didapatkan nilai p-value = 0,495. Hal ini menunjukkan bahwa α > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru di Kawedanan Pedan.

Kata kunci : Kepercayaan kesehatan, kepatuhan berobat, tuberkulosis