INTISARI
Daun kemangi (Ocimum basilicum L) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antijamur karena memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, fenol, tanin, dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antijamur (Kurniasih, 2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun kemangi terhadap Tricophyton rubrum dan untuk mengetahui konsentrasi yang memberikan zona hambat paling besar.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Daun kemangi sebanyak 500 gram dimaserasi dengan pelarut etanol 70% selama 5 hari. Ekstrak daun kemangi yang diperoleh dilkaukan uji aktivitas antjamur terhadap jamur Tricophyton rubrum dengan variasi konsentrasi 40%, 50%, 60% dengan metode difusi. Penentuan zona hambat dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar cakaram. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji shapiro wil dan kruskall wallis.
Hasil menunjukkan bahwa pada variasi konsentrasi 40% 50% dan 60% ekstrak daun kemangi efektif menghambat pertumbuhan jamur Tricophyton rubrum . Hasil menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak semakin besar zona hambat yang terbentuk.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi efektif menghambat pertumbuhan jamur Tricophyton rubrum dan konsentrasi 60% memberikan zona hambat paling besar yaitu 6 mm.
Kata kunci : Ekstrak daun kemangi, metode difusi, Tricophyton rubrum, Uji aktivitas antijamur.