INTISARI
Retno Dewi Susilowati¹, Sri Wahyuni2, Endang Wahyuningsih³

PENGARUH PANJANG BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-48 BULAN DI DESA KRAKITAN BAYAT KLATEN
13i + 51 hal + 5 tabel + 7 gambar + 8 lamp
Panjang badan lahir merupakan salah satu faktor determinan dalam keterlambatan tumbuh kembang. Dimana anak dengan panjang badan lahir stunting atau pendek akan berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan sebesar 3,08 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang normal panjang badan lahirnya setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, umur anak dan pendidikan ayah. Oleh karena itu perlu pencegahan agar tidak terjadi keterlambatan pertumbuhan yaitu dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Panjang Badan Lahir dengan Stunting Pada Balita Usia 24-48 Bulan Di Desa Krakitan, Bayat, Klaten”.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu 39 responden balita stunting. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian ini adalah pengaruh antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita usia 24-48 bulan di desa krakitan bayat klaten dengan nilai p=0,767 (p>0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita usia 24-48 bulan di desa krakitan bayat. Saran penelitian ini dapat mengaktifkan dan menggerakkan kelas ibu balita. Ibu hamil dapat mempersiapkan untuk kelahiran anaknya dengan cara meningkatkan makanan gizi yang seimbang agar tidak terjadi stunting pada anaknya.

Kata Kunci : Panjang Badan Lahir, Kejadian Stunting
Pustaka : 31 pustaka (2009 s/d 2017)

1) Mahasiswa Prodi D III Kebidanan
2) Pembimbing I Prodi D III Kebidanan
3) Pembimbing II Prodi D III Kebidanan