ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN KADER
DALAM PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS
DI PUSKESMAS BAYAT KLATEN



Intisari

Wijayanti NI1, Handayani S2, Sulistyowati AD3

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Indonesia menduduki peringkat ke dua didunia dengan 1.020.000 kasus.. Target SDGs pada tahun 2035 menurunkan angka kematian serta menurunkan kejadian kasus baru tuberkulosis. Kasus tuberkulosis pada anak mengalami peningkatan dari 51 anak menjadi 128 anak pada tahun 2017. WHO melaporkan proporsi kasus tuberkulosis pada anak secara global mencapai 6%, sedangkan untuk Kabupaten Klaten mencapai angka 8,56%, hal ini melebihi proporsi secara global. Proporsi pasien baru terhadap suspek tuberkulosis pada tahun 2017 sebesar 9,59%. Angka ini berada pada range 5-15%. Kader adalah anggota masyarakat yang bekerja sukarela dan membantu program kesehatan, peran kader sebagai penyuluh, merujuk penderita tuberkulosis ke fasilitas kesehatan , menjadi pengawas minum obat serta menemukan suspek tuberkulosis di wilayah setempat. Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan karakteristik kader serta menganalisis faktor yang mempengaruhi keaktifan kader seperti pengetahuan, sikap, kepercayan, motivasi dan pendidikan. Desain penelitian survey analitik dengan metode cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua kader di wilayah Puskesmas Bayat sebanyak 510 orang, dengan sampel penelitian 80 orang dengan cluster random cluster. Analisa data menggunakan chi square. Hasil penelitian untuk karakteristik kader rentang umur 46-55 tahun, pendidikan sebagian besar SMA. Responden sebagian besar ibu rumah tangga dengan jenis kelamin perempuan. Lama menjadi kader kurang dari 10 tahun, Tidak ada pengaruh Pengetahuan, sikap dan motivasi terhadap keaktifan kader dalam penemuan suspek tuberkulosis. Ada Pengaruh pendidikan dan keaktifan kader dalam penemuan suspek tuberkulosis di Puskesmas Bayat Kabupaten Klaten.


Kata Kunci : Suspek Tuberkulosis, Kader, Keaktifan Kader