PERBEDAAN PENURUNAN KADAR BILIRUBIN PADA NEONATUS DENGAN ASI DAN NON ASI YANG MENDAPAT FOTOTERAPI
DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU
Winarni1, Esri Rusminingsih2, Romadhani Tri Purnomo3


INTISARI


Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang sering ditemukan pada neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan. Penanganan bilirubin adalah dengan cara pemantauan bilirubin secara klinis dengan fototerapi dan pemberian ASI yang cukup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar bilirubin pada neonatus dengan ASI dan Non ASI yang mendapat fototerapi di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan pendekatan retrospektif. Populasi dan sampel adalah seluruh neonatus hiperbilirubinemia dengan fototerapi 2x24 jam di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu tahun 2017 sebanyak 45 orang yang diambil secara total sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Mann withney dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil karakteristik responden meliputi usia neonatus rata-rata 5,22 hari, jenis kelamin mayoritas laki-laki (64,4%), dan berat badan lahir mayoritas 2500-3000 gr (57,8%). Sebelum fototerapi kadar bilirubin total neonatus ASI reratanya 17,01mg/dl, direk 0,61 mg/dl dan indirek 16,61 mg/dl, sedangkan Non ASI kadar bilirubin total reratanya 16,22 mg/dl, direk 0,56 mg/dl dan indirek 16,22 mg/dl. Sesudah fototerapi kadar bilirubin total neonatus ASI reratanya 10,19mg/dl, direk 0,46mg/dl dan indirek 8,39 mg/dl, sedangkan Non ASI kadar bilirubin total reratanya 5,19 mg/dl, direk 0,30 mg/dl dan indirek 4,94 mg/dl. Nilai perbedaan rerata kadar bilirubin total ASI dan Non ASI sebesar 4,211, direk sebesar 0,103, dan indirek sebesar 3,061 dengan nilai p < 0,05. Kesimpulan ada perbedaan penurunan kadar bilirubin (total, direk dan indirek) pada neonatus dengan ASI dan Non ASI yang mendapat fototerapi di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu (p < 0,05).

Kata kunci: kadar bilirubin, neonatus, ASI, fototerapi