No image available for this title

KIAN

Laporan Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Isolasi Sosial di RSJD. Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah



LAPORAN STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI RSJD Dr R.M. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Intisari

Sena, SKep
Program Studi Profesi Ners STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
Arlina D.S, Skep NS, Mkes.
Email .sseno876@gmail.com

Angka penderita gangguan jiwa mengkawatirkan secara global, sekitar 450 juta orang menderita gannguan mental. Lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Prevalensi gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia adalah 1,7 per 1.000 penduduk, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Aceh yang menunjukkan 2,7. Di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah terdapat klien skizofrenia pada tahun 2015 sebanyak 751 jiwa, tahun 2016 sebanyak 853 jiwa, tahun 2017 sebanyak 981 jiwa, dan pada tahun 2018 sejak bulan Januari sampai Februari 365 jiwa. Gejala skizofrenia dibagi dua kategori utama : gejala positip atau nyata, yang mencakup waham, halusinasi, disorganisasi, pikiran, bicara dan berperilaku tidak teratur, serta gejala negatif atau gejala samar, seperti afek datar, tidak memiliki kemauan dan isolasi sosial dari masyarakat atau rasa tidak nyaman. Isolasi sosial : menarik diri jika tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dari isolasi sosial adalah menarik diri, narcissism atau mudah marah, melakukan hal yang tidak terduga atau impulsivity, memberlakukan orang lain seperti objek, halusinasi dan defisit perawatan diridan yang paling fatal pasien melakukan bunuh diri. Di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah pada bulan Januari 2017 sampai bulan Februari 2018 klien terdapat klien isolasi sosial 43 jiwa di semua bangsal rawat inap. Tanda dan gejala klien isolasi sosial dapat berkurang setelah diberikan asuhan keperawatan isolasi sosial secara kesinambungan. Tindakan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial meliputi terapi farmakologi yaitu dengan obat-obatan psikofarmaka dan terapi non farmakologi yaitu dengan terapi aktivitas kelompok sosialisasi serta terapi individu dengan menggunakan strategi pelaksanaan. Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan secara berkesinambungan dengan terapi psikofarmaka dan non psikofarmaka klien isolasi sosial mengalami penurunan tanda, gejala dan menunjukkan peningkatan kemampuan bersosialisasi

Kata kunci : Asuhan Keperawatan Jiwa, Isolasi Sosial.


Ketersediaan

PB1801030j sen 2020 30Perpustakaan Universitas Muhammadiyah KlatenTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
j sen 2020 30
Penerbit (Stikes Muhammadiyah Klaten) : (Klaten).,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2020
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya