INTISARI:
Hipertensi adalah salah satu faktor penting sebagai pemicu penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, Stroke, dan lain-lain yang saat ini menjadi momok penyebab kematian nomer satu di dunia. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Salah satu upaya penanganan antihipertensi dengan terapi pemberian farmakologis antihipertensi secara tepat. Penggunaan obat antihipertensi bertujuan untuk memastikan penggunaan obat yang rasional kepada penderita hipertensi. Penggunaan obat yang rasional sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat antihipertensi di Puskesmas Kebondalem Lor. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini adalah pasien hipertensi di Puskesmas Kebondalem Lor sebanyak 173 periode Februari-April 2021 sebanyak 63 orang. Instrumen penelitian menggunakan data rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dalam bentuk prosentase
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 42 responden (66,7%) mengalami jenis hipertensi stage I, sebagian besar pasien mendapatkan jenis terapi tunggal sebanyak 43 responden (68,3%), golongan obat yang paling banyak diberikan kepada responden adalah Calcium Channel Blockers (CCB) sebanyak 36 responden (57,1%) dan nama obat yang peling banyak diberikan kepada responden adalah amlodipin 5 mg sebanyak 36 responden (57,1%).