INTISARI :
Sawi putih (Brassica pekinensis (L.) O.E. Schultz) termasuk tanaman sayuran daun yang sangat populer di masyarakat, dan memiliki banyak kandungan vitamin salah satunya vitamin C. Vitamin C memiliki peranan penting kesehatan bagi tubuh. Mengkonsumsi sayuran dapat dilakukan sebelum dan sesudah proses pengolahan, dalam proses pengolahan terdapat beberapa macam teknik salah satunya perebusan. Perebusan dapat mempengaruhi kadar vitamin C, sehingga perlu dilakukan penetapan kadar vitamin dengan iodimetri untuk mengetahui kadar vitamin C pada sawi putih (Brassica pekinensis (L.) O.E Schultz sebelum dan sesudah perebusan).
Penelitian ini menggunakan sampel daun dan batang sawi putih (Brassica pekinensis (L.) O.E Schultz. Daun dan batang sawi putih dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi benedict dan uji kuantitatif dengan menggunakan metode iodimetri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara uji kualitatif sampel mengandung vitamin C dan hasil uji kuantitatif menggunakan metode iodimetri kadar vitamin C pada sawi putih (Brassica pekinensis (L.) O.E. Schultz) sebelum perebusan sejumlah 0,0265 %b/v dan kadar sawi putih (Brassica pekinensis (L.) O.E. Schultz) setelah proses perebusan dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit secara berturut-turut diperoleh sejumlah 0,0235% b/v, 0,0213% b/v, 0,0186% b/v, 0,0164% b/v, 0,0143% b/v, dan 0,0115% b/v. Hasil menunjukkan perebusan dapat menurunkan kadar vitamin C, karena vitamin C memiliki sifat mudah teroksidasi.