Klaten — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA) yang bertugas di Dukuh Sawo Jeblok, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, menghadirkan inovasi dalam bentuk digital mapping sebagai program kerja (proker) utama. Inovasi ini diwujudkan dalam bentuk papan informasi wilayah yang menampilkan peta administrasi dan fasilitas penting di lingkungan dukuh tersebut yang di resmikan bersamaan dengan peresmian balai (23/8/25).
Peta digital yang dipasang tidak hanya menggambarkan batas-batas wilayah antar RT, tetapi juga menggunakan perbedaan warna yang jelas untuk membedakan tiap-tiap wilayah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali dan memahami pembagian wilayah administratif di lingkungan mereka.
Lebih dari itu, peta ini juga menampilkan berbagai fasilitas umum yang penting bagi warga, seperti jalan utama, tempat ibadah, dan titik-titik strategis lainnya. Masing-masing fasilitas ditandai dengan simbol khusus yang memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi lokasi secara cepat dan akurat.
Yang menjadi keunggulan utama dari peta digital ini adalah integrasi teknologi dalam bentuk QR Code. Setiap lokasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di wilayah Dukuh Sawo Jeblok kini dilengkapi dengan barcode yang dapat dipindai menggunakan telepon pintar. Setelah dipindai, pengguna akan langsung diarahkan ke lokasi UMKM tersebut di Google Maps. Inovasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat lokal dalam mencari produk dan layanan, tetapi juga mendukung promosi UMKM kepada pengunjung dari luar wilayah.
“Pemasangan peta digital ini diharapkan mampu meningkatkan akses informasi masyarakat serta memberikan dorongan bagi pelaku UMKM lokal agar lebih dikenal luas,” ujar Izam sebagai salah satu mahasiswa KKN
Melalui program ini, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Klaten tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam hal informasi dan teknologi, tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi lokal dengan cara yang adaptif terhadap perkembangan digital saat ini. Kehadiran peta digital ini disambut positif oleh warga setempat, yang merasa terbantu dalam mengenal wilayah mereka dengan lebih baik serta optimis terhadap potensi pengembangan desa ke depannya.
