TPS3R Candirejo Jadi Pelopor Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan

“Dari Sampah Jadi Berkah, dari Desa Jadi Inspirasi Nasional”

Fakta Nasional

Indonesia menghasilkan sekitar 56,63 juta ton sampah per tahun (KLHK, 2023), namun baru 39% yang dikelola secara layak. Komposisi terbesar berasal dari sisa makanan (39%). Permasalahan ini menjadi tantangan besar menuju SDG 11 (Kota Berkelanjutan) dan SDG 13 (Aksi Iklim).

Inovasi Desa Candirejo

Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMKLA, Desa Candirejo berhasil mengembangkan TPS3R berbasis SOP dan teknologi tepat guna. Program ini didukung pendanaan dari DPPM Diktisaintek berdasarkan Kontrak No.

022/LL6/PM-BATCH II/AL.04/2025.

  • Kapasitas produksi kompos meningkat
  • Produk inovatif berupa pelet organik sebagai alternatif makanan ternak
  • SOP diterapkan untuk pengolahan sampah, K3 dan pelaporan administrasi
  • Masyarakat aktif berpartisipasi dan memperoleh manfaat ekonomi sirkular

Relevansi dengan Perpres No. 109 Tahun 2025

Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 menegaskan arah baru pengelolaan sampah menjadi bagian dari transisi energi bersih melalui Energi Baru Terbarukan (EBT). TPS3R Candirejo menjadi bukti nyata implementasi kebijakan ini di tingkat desa.

Dampak terhadap SDGs

Kegiatan ini berkontribusi langsung pada:

  • SDG 11 – Kota dan Permukiman Berkelanjutan
  • SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim

Melalui pengurangan sampah ke TPA, efisiensi sumber daya, dan pemberdayaan masyarakat.

Pesan Inspiratif

“Dari sampah menjadi berkah, dari limbah menjadi peluang. Desa Candirejo membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari masyarakat kecil dengan semangat gotong royong dan ilmu pengetahuan.”

Disusun oleh: Tim PKM Universitas Muhammadiyah Klaten