Terjadinya aksi klitih di Kabupaten Klaten baru-baru ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk mencegah agar aksi klitih tidak terjadi kembali. Untuk merespon hal tersebut Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA) menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema Pencegahan Perilaku Klitih Pada Remaja, yang diselenggarakan pada hari Kamis, 23 November 2023 yang bertempat di Aula Universitas Muhammadiyah Klaten.
Sebagai pembicara dalam seminar ini adalah Kaur Bin Ops Sat Binmas Polres Klaten Ipda Agus Saefulloh, dan Dosen UMKLA Arlina Dhian Sulistyowati. Acara seminar ini diikuti oleh guru BK dari Sekolah Menegah Atas/Sekolah Menengah Kejuaruan dan Madrasah Aliyah se Kabupaten Klaten.
Dalam kesempatan tersebut Agus Saefulloh menyebutkan bahwa kejahatan jalanan/klitih merupakan jenis kenakalan remaja yang mengarah kepada tindakan kriminal dan kekerasan di masyarakat. Dirinya juga menjelaskan cara-cara mengatasi kejahatan jalanan/klitih, yaitu dengan cara menjadikan keluarga dan sekolah sebagai tempat nyaman bagi para siswa, Orang tua dan guru agar memperhatikan pergaulan siswa, diselenggarakannya ekstra kulikuler yang menarik di sekolah, dibentuknya pokja sekolah tentang kenakalan remaja, dilaksanakannya patrol dan Razia senjata tajam oleh polisi, serta pelibatan pelajar dalam kegiatan warga.
Sementara itu dalam mencegah aksi klitih, Polres Klaten beserta jajarannya telah melaksanakan operasi cipta kondisi, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 dengan hasil mengamankan 47 orang dengan rincian 25 orang anak sekolah, dan 22 orang lulusan sekolah.
Agus Saefulloh berharap bahwa penanganan perilaku kejahatan jalanan/klitih tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, akan tetapi setiap anggota Masyarakat harus ikut andil dalam penanganannya dengan cara menginformasikan kejadian tersebut kepada kepolisian.
Pada sesi berikutanya, Arlina Dhian selaku pembicara kedua yang mengusung tema peran guru BK terhadap Psikologis Siswa menyambung dengan materi yang disampaikan oleh Agus Saefulloh, menyampaikan kenakalan remaja terjadi tidak karena serta merta. Tentu ada hal-hal yang mempengaruhi perilaku remaja remaja tersebut. Disini peran guru BK sangat besar untuk memberikan ketenangan, kenyamanan agar siswa mampu mendapatkan kembali jati dirinya yang fitrah. Dengan memahami karakter serta posikologis remaja, guru BK akan dipermudah dalam pemetaan problem solving siswa siswi di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan artian, ketika rasa dahaga siswa siswi tersebut telah diatasi di sekolah maka tidak ada lagi tempat lain yang dibutuhkan oleh siswa siswi untuk menumpahkan beban yang dihadapinya.