Workshop dan FGD pengelolaan LAZISMU UMKLA oleh LAZISMU UMY, Selasa, 30/01/24 menjadi kesempatan untuk saling berkomunikasi dan tukar informasi seputar pengelolaan lembaga zakat di LAZISMU. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA) diikuti oleh unsur pimpinan Universitas Muhammadiyah Klaten, pengurus LAZISMU UMKLA, Bapak Rozikan selaku manajer eksekutif  LAZISMU UMY dan Bapak Muhammad Hidayat selaku Ketua LAZISMU Klaten.

Ketua LAZISMU UMKLA, Habib Ismail menyampaikan bahwa latar belakang diselenggarakan kegiatan ini adalah keinginan dari stakeholder untuk membentuk lembaga zakat agar dapat menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh yang sudah dikumpulkan selama ini oleh pihak kampus baik dari dosen maupun tendik agar dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Selain itu, agar pendirian kelembagaan LAZISMU UMKLA bisa dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan adanya pendampingan dari pihak LAZISMU UMY yang sudah lebih mapan organisasinya atau kelembagaannya. Di pihak lain LAZISMU UMKLA juga dituntut untuk memperoleh surat rekomendasi pendirian kantor layanan karena dalam operasionalnya harus memiliki izin resmi dari lembaga zakat yang telah di akui oleh pemerintah sesuai UU No 23 Tahun 2011 dan diperkuat dengan peraturan pemerintah No 14 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Lembaga Zakat.

Oleh sebab itu pada kesempatan yang sama dilakukan penyerahan secara resmi surat rekomendasi penunjukan LAZISMU UMKLA sebagai salah satu kantor layanan LAZISMU Klaten. Penyerahan surat rekomendasi dilakukan oleh Pimpinan LAZISMU Klaten Bapak Muhammad Hidayat kepada Ibu Daryani selaku Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Klaten kemudian diserahkan kepada Habib Ismail Ketua LAZISMU UMKLA. Ibu daryani dalam sambutannya menyampaikan bahwa rencana pendirian LAZISMU UMKLA diawali pemikiran bahwa kita memiliki kewajiban atas harta yang di miliki kepada pihak lain.selain itu keinginan dari pihak pimpinan untuk ikut mengembangkan LAZISMU agar lebih maksimal dalam penyaluran dalam bentuk beasiswa bagi para mahasiswa yang membutuhkan. Sedangkan Ketua LAZISMU Klaten Muhammad Hidayat mengatakan bahwa tingkat kesadaran mayarakat Klaten sangat tinggi dalam hal kepedulian terhadap sesama tetapi dalam hal kesadaran terhadap zakat perlu adanya sosialisasi dan edukasi agar masyarakat percaya untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh  melalui LAZISMU. Alhamdulillah LAZISMU UMKLA sudah berencana untuk memulai membumikan kesadaran dalam berzakat terutama menyasar kalangan milenial. Bagimana menarik minat generasi milenial di dunia Pendidikan agar ikut aktif berzakat dan selaras dengan rukun Islam yang lain. Problematika yang  dihadapai oleh lembaga zakat adalah kurangnya kesadaran sebagian masyarakat menyalurkan dana zakat, infaq, dan sodaqoh melalui organisasi pengelola zakat. Semoga dengan terbentuknya LAZISMU di UMKLA dapat menjadi salah satu referensi dilembaga pendididkan yang bisa menjadi rujukan dalam membangun kesadaran dalam berzakat dan bisa mensuport perolehan zakat LAZISMU di Klaten sehingga bisa diikuti oleh amal usaha muhammadiyah yang lainnya.